Kamis, 13 Desember 2007

ILMU PENGETAHUAN & KEBENARAN

Copernicus, penemu teori “Matahari-sentris”, sangat ditentang kala itu, khususnya oleh kalangan gereja yang meyakini “Bumi-sentris”. Pada tahun 1609, Galileo, sang penemu teleskop, mendukung teori Copernicus. Melalui teleskopnya dia bisa melihata saturnus yang dilingkari gelang-gelang, dan tahulah dia bahwa ada buah planet yang berputar mengelilingi bumi ini. Selanjutnya penelitiannya itu beralih ke planet Venus. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planet lainnya berputar mengelilingi matahari. Hal inipun sebenarnya telah dibenarkan oleh Al-qur’an sebagai berikut:
“Ia-lah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, (Ia-lah yang) menentukan manzilah-manzilah baginya, supaya kamu tahu jumlah tahun dan penghitung (waktu). Tiada allah menciptakan ini, kecuali dengan sebenarnya. (Demikianlah) Ia menjelaskan ayat-ayat bagi orang yang mengetahui. (surat yunus ayat 5)”
Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan Galileo barhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya pada tahun 1616. Dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa terjepit selama bertahun-tahun. Baru setelah paus meninggal dunia pada tahun 1623, dia (paus) digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Paus baru ini, Urban VIII, mamberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan terhadap Galileo tidak lagi diteruskan.
Enam tahun berikutnya Galileo menyusun karya ilmiahnya yang berjudul “Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia”. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku itu terbit, dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama diRoma. Hukuman terhadapnya hanyalah suatu permintaan agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.
Ilmuan berusia 69 tahun ini terpaksa melaksanakannya (permintaan gereja) dihadapan pengadilan terbuka. Tetapi dia menunduk kebumi danberbisik pelan, “lihat dia (bumi ini) masih terus bergerak (berevolusi).” Dan Galileopun meninggal pada tahun 1642.
Kisah diatas sekiranya bisa menggambarkan, bahwa terkadang suatu kebenaran atas suatu ilmu pengetahuan sering ditutup-tutupi, untuk kepentingan diri sendiri atau oleh suatu golongan tertentu. Kejadian seperti diatas tidak hanya terjadi pada skala besar tetapi juga sering muncul untuk skala yang mungkin lebih kecil seperti kebohongan seorang manajer keuangan terhadap perusahaannya untuk menutup-nutupi tentang adanya kebocoran dana, yang akhirnya mengakibatkan perusahaan itu hancur. Atau mungkin pejabat-pejabat tinggi Negara yang membohongi rakyat banyak tentang keadaan Negara yang sebenarnya, akibatnya muncul krisis moral dan ekonomi yang berkepanjangan hingga saat ini. Hal ini sangat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada komentar: